Suara Hukum.live -Di tengah merebaknya isu dugaan
skandal korupsi di Bank BJB Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan
Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Karawang mengambil langkah proaktif
dengan menggelar pertemuan silaturahim bersama Kepala Cabang Bank BJB Karawang,
Dadang Hamdani. Pertemuan ini menjadi wadah bagi LSM GMBI untuk menyampaikan
kekhawatiran masyarakat terkait potensi dampak isu tersebut terhadap
kepercayaan nasabah di tingkat cabang.
Pertemuan yang berlangsung di
Kantor Cabang Bank BJB Karawang ini diawali dengan suasana yang cukup intens.
Kepala Bidang Ekonomi LSM GMBI, April, menyampaikan serangkaian pertanyaan
krusial dengan nada serius. Pertanyaan tersebut meliputi transparansi informasi,
jaminan keamanan dana nasabah, hingga distribusi uang baru yang diduga tidak
merata.
Namun, seiring berjalannya diskusi, suasana mencair. Dadang Hamdani, dengan tenang dan terbuka, menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Diskusi pun berkembang menjadi dialog yang dinamis dan konstruktif.
Dalam tanggapannya, Dadang
Hamdani menegaskan komitmen Bank BJB Karawang terhadap prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) dan transparansi. Ia
memaparkan data rasio kecukupan modal (CAR) per Desember 2024 yang mencapai
22%, jauh melebihi ketentuan minimal Bank Indonesia sebesar 8%.
"Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Kami ingin menegaskan bahwa BJB Cabang Karawang selalu berpegang pada regulasi yang ketat dalam mengelola dana nasabah," ujar Dadang Hamdani.
Terkait distribusi uang baru, Dadang Hamdani menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertindak sebagai fasilitator yang menjalankan prosedur sesuai ketentuan Bank Indonesia. Ia membantah adanya kepentingan pribadi atau golongan dalam proses distribusi tersebut.
Dadang Hamdani juga
menyampaikan apresiasi kepada LSM GMBI atas kepeduliannya dalam mengawal
transparansi sektor perbankan. Ia mengajak LSM GMBI untuk bersama-sama menjaga
kepercayaan publik terhadap institusi keuangan.
"Kami berterima kasih atas perhatian dari rekan-rekan GMBI yang selalu mengingatkan agar kami senantiasa menjaga amanah dengan baik," tutur Dadang Hamdani. April, mewakili LSM GMBI, menyampaikan rasa terima kasih atas keterbukaan pihak Bank BJB Karawang. Ia menyatakan kesiapan untuk bersinergi dalam menciptakan lingkungan perbankan yang bersih dari korupsi.
Pertemuan ini diakhiri dengan
kesepakatan untuk terus menjalin komunikasi yang humanis dan bersahabat. Kedua
belah pihak berkomitmen untuk saling mendukung dalam mewujudkan sistem
perbankan yang lebih transparan, akuntabel, dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kerja sama ini harus saling menguntungkan, tanpa ada pihak yang berupaya untuk saling memanfaatkan,"tegas April.
Pertemuan antara LSM
GMBI dan Bank BJB Karawang ini menjadi contoh dialog konstruktif antara
masyarakat sipil dan lembaga keuangan. Hal ini menunjukkan pentingnya
transparansi dan akuntabilitas dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sektor
perbankan