Mengangkat Marwah Batik: Kisah Perumdam Tirta Tarum dan Komitmen Budaya di Sektor Air Bersih



Suara Hukum.Live  KARAWANG – Di tengah hiruk-pikuk Hari Batik Nasional, muncul suara unik dari sektor yang jarang disorot dalam isu budaya: Perumdam Tirta Tarum Karawang. Perusahaan Umum Daerah air minum ini menegaskan komitmennya terhadap warisan budaya bangsa, membuktikan bahwa kecintaan pada batik tak terbatas pada dunia seni dan fashion, melainkan juga meresap ke dalam nadi pelayanan publik.

"Selamat Memperingati Hari Batik Nasional! Batik bukan sekadar kain, tapi cerita dan filosofi yang melekat pada setiap helai. Mari terus mencintai dan melestarikan warisan bangsa. 🇮🇩"


Sikap Perumdam Tirta Tarum ini menjadi sinyal penting. Pesan yang mereka sampaikan bukan hanya tentang aturan berpakaian, tetapi tentang penghayatan nilai. Dengan menggarisbawahi batik sebagai "cerita dan filosofi," BUMD ini secara implisit menantang dirinya sendiri untuk menanamkan nilai-nilai luhur tersebut dalam operasional mereka.


Sama seperti sehelai batik yang melalui proses panjang, rumit, dan penuh ketelitian untuk menghasilkan karya terbaik, pelayanan air bersih juga menuntut:

Ketelitian dalam manajemen jaringan.

Dedikasi dalam menjaga kualitas air.

Komitmen untuk melayani masyarakat, yang merupakan "filosofi" inti dari perusahaan daerah.

Kontribusi Lintas Sektor untuk Pelestarian

Keterlibatan perusahaan utilitas seperti Perumdam dalam momentum budaya adalah contoh nyata dari Tanggung Jawab Sosial (CSR) yang meluas ke ranah kebudayaan.


Di saat Pemkab Karawang sedang gencar-gencarnya mempromosikan dan mematenkan Batik Karawang—dengan motif khas padi dan sungai—dukungan dari Perumdam Tirta Tarum sangat krusial. Ini berarti, ketika direksi dan staf BUMD mengenakan batik, mereka secara langsung:

 Memastikan pasar bagi produk perajin batik Karawang. Mempromosikan identitas budaya Karawang di kancah yang lebih luas.


Dengan demikian, Perumdam Tirta Tarum menunjukkan bahwa peran mereka bukan hanya mengalirkan air, tetapi juga mengalirkan kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan jati diri bangsa. Batik di lingkungan BUMD telah bertransformasi dari sekadar seragam menjadi simbol komitmen pelayanan dan warisan.