Suara Hukum.live - Karawang tenggelam dalam genangan air. Banjir
rob yang menerjang pesisir utara Kabupaten Karawang dalam dua hari terakhir
telah melumpuhkan aktivitas warga di sembilan kecamatan. Hujan deras yang tak
kunjung reda, ditambah lagi dengan pasang air laut yang ekstrem, menjadi
kombinasi mematikan yang merendam ratusan rumah dan ribuan hektar lahan
pertanian.
Pakisjaya menjadi wilayah yang paling parah
terdampak. Ketinggian air mencapai 70 sentimeter, merendam ratusan rumah warga
dan membanjiri sekitar 200 hektar sawah. Bayangkan, sawah yang seharusnya hijau
subur kini berubah menjadi lautan lumpur. Kerugian materi yang dialami warga
tentu sangat besar.
Kami tidak tinggal diam. Sejak awal kejadian,
kami langsung bergerak cepat melakukan upaya mitigasi dan menyalurkan bantuan
logistik. Makanan, selimut, obat-obatan, dan perlengkapan bayi menjadi
kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Saya sendiri memantau situasi
ini 24 jam nonstop untuk memastikan semua berjalan lancar dan warga mendapatkan
bantuan yang diperlukan.
Sembilan kecamatan saat ini masih berjuang
melawan banjir rob. Pakisjaya, Tirtajaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Cilamaya
Kulon, Pedes, Cilebar, Batujaya, dan Tempuran adalah wilayah yang paling
terdampak. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
Mari kita bersama-sama memanjatkan doa untuk keselamatan dan kesehatan warga yang terdampak banjir. Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengatasi bencana ini. Bantuan logistik dan layanan kesehatan terus disalurkan agar warga dapat segera bangkit kembali.