BPBD Karawang Siagakan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Rob di Cibuaya



Suara Hukum.com Gelombang air pasang akibat angin barat yang bertiup sejak Selasa (22/1/2025) menerjang wilayah pesisir Karawang, menyebabkan 350 jiwa di Dusun Tanjungsari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, terisolir akibat banjir rob.

Banjir merendam jalur utama yang digunakan warga untuk kegiatan ekonomi dan aktivitas sehari-hari. Selain itu, 55 rumah, satu mushola, satu madrasah, dan tambak seluas 200 hektare juga terdampak banjir rob.

Meskipun akses jalan utama terputus dan aktivitas warga terhambat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang memastikan tidak ada korban jiwa atau warga yang sakit akibat banjir rob ini.

"Kami, BPBD, dibantu aparat desa telah berkoordinasi dan mengirimkan bantuan untuk meringankan beban warga, termasuk menyediakan perahu untuk evakuasi dan membantu aktivitas warga," ungkap Ferry Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, saat diwawancarai di kantornya pada Kamis (23/1/2025).

Ferry menambahkan, BPBD terus berupaya agar aktivitas warga tidak terlalu terganggu. "Setelah berkoordinasi dengan pihak camat dan desa, kami sudah mengirimkan bantuan perahu serta mie instan dan air mineral,” terangnya.

Mengingat curah hujan yang masih tinggi, Ferry mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir rob susulan dan ombak besar akibat angin barat laut.

Camat Cibuaya, Agus Somantri, menjelaskan bahwa selain merendam rumah, mushola, dan madrasah, banjir rob juga menenggelamkan sekitar 200 hektare tambak yang menjadi sumber penghidupan warga setempat.

Meskipun tidak ada warga yang mengungsi, aktivitas sehari-hari mereka terganggu, terutama kegiatan melaut dan mengurus tambak. Warga juga kesulitan keluar masuk desa karena jalan utama terputus.

“Banjir rob ini mengakibatkan beberapa titik jalan tergerus air, sehingga akses utama untuk keluar masuk dusun tidak bisa dilalui kendaraan. Warga hanya bisa menggunakan perahu untuk mobilitas,” jelas Agus.


Namun, penggunaan perahu pun tidak sembarangan, karena harus disesuaikan dengan kondisi medan dan kebutuhan.