Suara Hukum.live - Di hari ketiga Ramadan 1446 Hijriah, bukan sekadar rutinitas berbagi takjil yang tersaji di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Lebih dari itu, sebuah narasi empati dan aksi nyata terukir di tengah genangan banjir yang merendam desa tersebut. Pemerintah Kabupaten Karawang, dipimpin Sekretaris Daerah H. Asep Aang Rahmatullah, tidak hanya datang membawa bantuan, tetapi juga membawa harapan.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni pembagian takjil. Ada dialog yang
terjalin, ada mata yang saling menatap, dan ada hati yang saling merasakan. Di
tengah kondisi yang serba terbatas, kehadiran para pejabat daerah menjadi oase
di gurun keputusasaan.
"Kami tidak hanya ingin memberikan bantuan
materi, tetapi juga dukungan moral," ujar Sekda Asep Aang Rahmatullah,
dengan suara yang sarat akan kepedulian. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa
mereka tidak sendiri."
Di balik aksi simpatik ini, ada data dan fakta yang berbicara. Banjir yang
melanda Karangligar bukan sekadar bencana alam, tetapi juga cermin dari
permasalahan tata ruang dan lingkungan yang kompleks. akar permasalahan banjir, serta upaya-upaya
yang telah dan akan dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasinya.
PLT Kepala Bapenda Kabupaten Karawang, Sahali Kartawijaya, bukan sekadar
pejabat yang membagikan takjil. Ia adalah jembatan antara pemerintah dan warga.
Dengan bahasa yang sederhana dan penuh kehangatan, ia mampu mencairkan suasana
dan membangun kedekatan dengan masyarakat.
"Berbagi itu indah, apalagi di bulan
Ramadan yang penuh berkah," tuturnya, dengan senyum yang tulus.
"Alhamdulillah, kami bisa berbuka puasa bersama dengan masyarakat
terdampak banjir."