Sekolah Rakyat Jabar: Revolusi Pendidikan Gratis, Cetak Generasi Unggul



Suara Hukum.live - Jawa Barat kembali mengukir sejarah dalam dunia pendidikan. Bupati Aep mengumumkan rencana pendirian Sekolah Rakyat di setiap kabupaten/kota, sebuah langkah revolusioner untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Lebih dari sekadar sekolah gratis, Sekolah Rakyat menawarkan pendidikan paripurna tanpa beban biaya, mulai dari fasilitas asrama, pakaian, hingga perlengkapan sekolah.

"Ini bukan sekadar sekolah biasa. Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang setara, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpi," ujar Bupati Aep dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan pendidikan se-Jawa Barat.

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Selain pendidikan formal, sekolah juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan keterampilan, dan program kewirausahaan. Dengan demikian, lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan dan mentalitas untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.

Tentu, mewujudkan Sekolah Rakyat bukan tanpa tantangan. Dibutuhkan komitmen kuat, kerja sama lintas sektor, dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Namun, dengan semangat gotong royong, Jawa Barat optimis dapat menciptakan model pendidikan yang inovatif dan inklusif.

"Kami yakin, Sekolah Rakyat akan menjadi tonggak sejarah pendidikan di Jawa Barat, mengantarkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing," pungkas Bupati Aep.

Dengan terobosan ini, Jawa Barat menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Sekolah Rakyat bukan hanya tentang pendidikan gratis, tetapi tentang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak untuk meraih mimpi dan potensi terbaik mereka.