Suara Hukum.Live, Karawang, 18 Juli 2025 — Di bawah hembusan angin pesisir yang menenangkan, sebuah narasi kepedulian yang tak hanya sekadar janji, melainkan aksi nyata, terukir di Kecamatan Pakisjaya. Program mingguan "GMBI PEDULI" yang diinisiasi oleh DPD LSM GMBI Distrik Karawang kembali membuktikan bahwa empati bisa diterjemahkan menjadi gerakan yang konsisten menyentuh hati masyarakat.
Kali ini, 50 anak yatim piatu di Desa Pakisjaya menjadi penerima langsung uluran kasih dan perhatian dari para pejuang sosial GMBI Karawang. Ini bukan sekadar seremoni berbagi, melainkan sebuah penegasan fundamental: bahwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, kepedulian adalah ekspresi paling tulus dari keberpihakan terhadap sesama.
Kehadiran Panglima DPD GMBI Distrik Karawang beserta jajaran Kesekretariatan DPD GMBI Karawang menunjukkan soliditas struktural organisasi yang tak hanya tecermin di ruang rapat, namun nyata dalam kancah aksi sosial. Lebih jauh, dukungan moril dari Sekretaris Desa (Sekdes) Pakisjaya turut menegaskan sinergi yang harmonis antara entitas masyarakat sipil dan pemerintah setempat. Sebuah kolaborasi yang esensial dalam membangun fondasi kesejahteraan bersama.
Namun, hari itu juga menandai sebuah momen bersejarah bagi struktur GMBI di level akar rumput. Secara resmi, Surat Keputusan (SK) pengangkatan Ketua dan Pengurus KSM (Komando Swadaya Masyarakat) GMBI Pakisjaya diserahkan. Sosok Ria Hasan, seorang pria dengan dedikasi dan komitmen yang tak diragukan, kini mengemban amanah sebagai Ketua KSM GMBI Pakisjaya yang baru.
"Kami sadar bahwa jabatan bukan kehormatan, melainkan tanggung jawab. Kami ingin menjadikan KSM Pakisjaya bukan sekadar struktur administratif, tapi wajah kemanusiaan GMBI di tengah masyarakat kami sendiri." Ungkapan ini merefleksikan semangat baru untuk menghadirkan organisasi sebagai garda terdepan dalam pelayanan sosial.
"Kehadiran kami di sini bukan karena seremonial semata. Kami datang membawa pesan, bahwa GMBI tidak akan lelah berdiri di garis depan untuk mereka yang kerap tak terdengar. Kepedulian adalah napas organisasi ini, dan selagi kami masih bernyawa, gerakan ini akan terus menyala.
Kegiatan di Pakisjaya ini menjadi bukti konkret bahwa GMBI bukanlah entitas yang hanya beretorika dalam forum-forum diskusi, melainkan organisasi yang hadir dan berdenyut di tengah nadi masyarakat. Dari sebuah gerakan kecil ini, gelombang empati yang besar telah terbentuk. Dan dari Karawang, "GMBI PEDULI" kembali mengingatkan kita: di tengah dunia yang kian kompetitif dan keras, hati yang lembut masih memiliki tempat yang mulia.