Suara Hukum.live - Sebuah gebrakan sosial yang menyentuh hati diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Mengusung tajuk "KARAWANG Nyaah Ka Kolot" (Karawang Sayang Kakek Nenek), program inovatif ini mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bergotong-royong memberikan bantuan sosial secara sukarela kepada para lanjut usia (lansia) di wilayahnya. Aksi nyata kepedulian dan empati ini resmi diluncurkan pada Jumat (11/4) di Plaza Pemda Karawang.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dengan penuh haru
meresmikan program yang terinspirasi dari koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat
ini. Ia menjelaskan bahwa "Nyaah Ka Kolot" lahir dari kesepakatan
bersama antara Sekretaris Daerah (Sekda), Wakil Bupati, para Asisten Daerah,
dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Karawang. Nama program
yang sarat makna ini disesuaikan dengan kearifan lokal dan semangat gotong
royong masyarakat Karawang.
"Hari ini kita melaksanakan launching
Program Karawang Nyaah Ka Kolot," ujar Bupati Aep di hadapan para ASN dan
tamu undangan. "Alhamdulillah Pak Sekda, Pak Wabup, dan seluruh para
asisten, para kepala OPD, kami bersepakat, nama programnya ini Nyaah Ka Kolot.
Ini disesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah," lanjutnya.
Inovasi program ini terletak pada sumber
pendanaannya yang berasal dari sumbangan sukarela para ASN Karawang. Bantuan
ini secara spesifik menyasar para lansia yang selama ini belum pernah menerima
bantuan sosial dari program-program pemerintah seperti PKH atau BLT, serta
mereka yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem.
"Kami juga menyasar yang miskin ekstrem. Besar
harapan mudah-mudahan, sedikit kita sebagai ASN bisa memberikan keringanan
untuk para kolot-kolot yang ada di Karawang," tutur Bupati Aep dengan nada
tulus.
Langkah awal yang menggembirakan, program
"Nyaah Ka Kolot" telah berhasil mengidentifikasi sekitar 600 lansia
yang berhak menerima bantuan. Pendataan cermat ini dilakukan melalui sinergi
antara Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)
Karawang, di bawah koordinasi Sekda.
"Pendataan kita dengan Dinsos, dengan DPMD,
dengan Pak Sekda, jumlahnya sekitar ada 600 lansia," ungkap Bupati Aep.