Suara Hukum.Live,KARAWANG, 23 Juni 2025 – Nuansa kekeluargaan dan semangat kebersamaan mengalir deras di Aula Husni Hamid, Kompleks Pemkab Karawang, Minggu (22/6/2025). Ratusan perantau asal Kabupaten Kulon Progo yang tergabung dalam Komunitas Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ) kembali menggelar acara tahunan mereka, mempertemukan sanak saudara dan handai taulan dalam suasana meriah yang kental dengan budaya Jawa.
Acara yang selalu dinantikan ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan sesama warga Kulon Progo yang mencari nafkah di ibu kota dan sekitarnya. Sejak pagi, area aula sudah dipadati oleh anggota KPDJ dari berbagai penjuru Jabodetabek, mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, hingga Bekasi, yang rela menempuh perjalanan demi bisa berkumpul.
"Setiap tahun, acara ini jadi semacam 'obat rindu' bagi kami yang jauh dari kampung halaman," ujar Bapak Sutrisno, salah satu sesepuh KPDJ yang hadir dengan senyum lebar. "Meskipun sibuk dengan pekerjaan masing-masing, kami selalu usahakan untuk datang, bertemu teman lama, dan merasakan lagi suasana kekeluargaan seperti di Kulon Progo."
Meski diadakan di Karawang, lokasi yang cukup strategis untuk dijangkau dari berbagai sudut Jabodetabek, kemeriahan acara ini tak luntur. Panitia KPDJ berhasil menyulap aula menjadi arena yang hangat dengan sentuhan. Berbagai hidangan tradisional khas Bumi Menoreh pun turut disajikan, mengobati kerinduan akan cita rasa kampung halaman.
Lebih dari sekadar kumpul biasa, acara tahunan KPDJ kali ini menandai gelaran Kopdar Akbar KPDJ XXVI. Momentum ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif dan strategis. Salah satu fokus utama yang mencuat adalah upaya digitalisasi komunitas, sejalan dengan moto KPDJ: "KPDJ Maju Kita Perlu Digitalisasi."
Ketua Umim KPDJ, Bapak Heri Maryanto, dalam sambutannya yang penuh semangat, menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi aktif seluruh anggota. "Kebersamaan ini adalah modal utama kita. KPDJ bukan hanya wadah berkumpul, tetapi juga rumah kedua bagi kita semua di perantauan," serunya.
Lebih lanjut, beliau juga menyoroti pentingnya adaptasi digital bagi keberlangsungan dan kemajuan komunitas. "Di era sekarang, digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Dengan digitalisasi, kita bisa menjangkau lebih banyak anggota, mempermudah komunikasi, dan bahkan membuka peluang baru untuk kolaborasi," jelasnya, disambut tepuk tangan meriah.
Selain fokus pada internal komunitas, Kopdar Akbar KPDJ XXVI juga menjadi ajang penting untuk kerjasama antar Badan Penghubung Daerah, khususnya antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kulon Progo di Jabodetabek. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat jejaring, mempromosikan potensi daerah, dan memberikan dukungan timbal balik bagi para perantau.
Dengan sinergi ini, KPDJ menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai motor penggerak yang berkontribusi pada kemajuan daerah asal. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan harapan agar silaturahmi yang terjalin tetap erat, didukung oleh semangat inovasi dan digitalisasi. Kehadiran KPDJ di Jabodetabek membuktikan bahwa jarak dan kesibukan tak mampu memisahkan ikatan batin dan rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.
Penulis : Cika
Editor : Yerrydewa