Suara Kita News.com - Sebuah respons kilat dan konkret diperlihatkan Bupati Karawang, H. Aep Syarpuloh, S.E., terhadap jeritan hati para petani di Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya. Senin pagi (14/04/25), suara keluhan akan kekeringan lahan langsung dijawab dengan deru alat berat yang diperintahkan Bupati untuk segera melakukan pengerukan saluran irigasi dangkal di wilayah tersebut.
Langkah taktis ini, melalui koordinasi dengan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karawang, menjadi bukti komitmen
kepala daerah dalam merespons cepat kebutuhan mendesak warganya. Tujuan utama
dari pengerahan alat berat ini adalah untuk mengatasi pendangkalan irigasi,
memastikan aliran air kembali maksimal, dan menyelamatkan ratusan hektare sawah
yang kini terancam kekeringan.
Sebelumnya, nada frustrasi terdengar dari Umar,
Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Ia menyuarakan
kekecewaannya atas lambannya respons dari DPUPR Karawang dan Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS) dalam menindaklanjuti permohonan normalisasi saluran
irigasi. "Lambatnya respons dari dinas untuk menormalisasi saluran Sungai
Tambun berdampak pada kekeringan dan terancamnya proses tanam," keluhnya
pedas, Minggu (13/04/2025).
Umar juga menyoroti problem klasik birokrasi, yakni
lemahnya koordinasi antar instansi pemerintah yang berujung pada saling lempar
tanggung jawab. "Sudah beberapa kali kami menyampaikan permohonan, tapi
terus terjadi saling lempar tanggung jawab antara Dinas PUPR dan BBWS,"
ungkapnya, menggambarkan betapa rumitnya permasalahan yang dihadapi petani.
Kondisi ini, dijelaskan Umar, telah berdampak
signifikan pada sekitar 200 hektare lahan pertanian yang membentang di dua
desa, Medankarya dan Tambaksari, meliputi Dusun Tanjungkerta, Dusun Karang
Setia, dan Dusun Cibese. Situasi yang semakin kritis ini mendorong harapan
besar petani kepada Pemerintah Kabupaten Karawang, khususnya melalui Dinas PUPR
Bidang Sumber Daya Air (SDA), untuk segera berkoordinasi dengan BBWS Citarum
dan mengambil tindakan cepat dan tepat. "Saya sangat berharap permohonan
normalisasi ini segera direalisasikan karena memang bersifat urgen dan
emergency," tegas Umar, menyuarakan harapan yang sama dengan ratusan
petani lainnya.
Respons sigap Bupati Aep Syarpuloh ini menjadi
angin segar di tengah kekhawatiran para petani. Tindakan nyata ini bukan hanya
menyelesaikan masalah pendangkalan irigasi secara temporer, tetapi juga
mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya responsif terhadap keluhan masyarakat
dan perlunya sinergi antar instansi dalam mengatasi persoalan krusial seperti
krisis air pertanian. Langkah ini diharapkan menjadi preseden baik dan memicu
koordinasi yang lebih efektif antara Pemkab Karawang dan BBWS Citarum untuk solusi
jangka panjang demi keberlangsungan pertanian di wilayah tersebut. Aksi cepat
Bupati ini bukan hanya menyelamatkan panen, tetapi juga memupuk kembali
kepercayaan petani kepada pemerintah daerah.