Suara Hukum.Live - Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61 tahun ini diwarnai sebuah gebrakan humanis dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang. Bukan sekadar seremoni rutin, Lapas ini memilih merayakan hari jadinya dengan menebar kebaikan langsung ke tengah masyarakat. Bertempat di kantor Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur, ratusan paket sembako disalurkan, menandai komitmen Lapas untuk bertransformasi menjadi institusi pembinaan yang adaptif dan berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Kepala Desa (Kades) Warungbambu, Mustakim, tak
dapat menyembunyikan rasa terima kasihnya atas inisiatif mulia ini.
"Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Kelas IIA Karawang dan warga binaannya, yang telah memberikan bansos
berupa paket sembako sebanyak 148 paket sembako terhadap masyarakat sekitar
khususnya warga Desa Warungbambu," ungkapnya kepada awak media, Senin
(14/04/2025).
Lebih dari sekadar bantuan materi, Mustakim melihat
aksi ini sebagai wujud nyata kepedulian Lapas Kelas IIA Karawang terhadap
masyarakat setempat. "Dengan telah dilaksanakannya kegiatan penyaluran
bansos ini bukanlah sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata kepedulian Lapas
IIA Karawang langsung kepada warga masyarakat setempat," tegasnya,
menggarisbawahi makna mendalam di balik pemberian tersebut.
Pemerintah Desa (Pemdes) Warungbambu sendiri
berperan aktif dalam memastikan bantuan tepat sasaran. Mustakim menjelaskan
bahwa proses pendataan penerima bantuan dilakukan secara partisipatif melalui
musyawarah desa, melibatkan petugas dan perangkat desa. "Kami telah
mendata siapa saja yang berhak dalam penerimaan bantuan ini namun, karena kuota
yang sudah ditentukan jadi ini hanya perwakilan saja. Insya Allah, ke depan
bila ada kegiatan seperti ini akan disalurkan kepada yang belum menerima saat
ini," janjinya, menunjukkan komitmen untuk pemerataan bantuan di masa
mendatang.
Inisiatif Lapas Kelas IIA Karawang ini bukan hanya
sekadar menyalurkan bantuan, namun juga membangun jembatan komunikasi dan
empati antara institusi pemasyarakatan dengan masyarakat. Di tengah stigma yang
terkadang melekat pada lembaga pemasyarakatan, aksi ini menjadi oase yang
menyegarkan, menunjukkan bahwa pembinaan di balik tembok penjara juga
berorientasi pada kontribusi positif bagi lingkungan sosial.
Langkah Lapas Karawang ini dapat menjadi inspirasi
bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia. Merayakan hari jadi
dengan berbagi dan memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat adalah
inovasi dalam membangun citra dan fungsi lembaga pemasyarakatan di era modern.
Ini adalah bukti bahwa tembok penjara tidak menghalangi tumbuhnya kepedulian
dan keinginan untuk berkontribusi bagi sesama, bahkan menjadi katalisator untuk
aksi-aksi kemanusiaan yang menyentuh hati.