KARAWANG, 10 Juni 2025 Suara Hukum.com – Telaga Desa KIIC kembali mengukuhkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan. Bertempat di Menlapur Kostrad Sanggabuana, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegal Waru, Telaga Desa KIIC menggelar aksi penanaman seribu pohon dan pelepasan 150 burung ke alam bebas. Kegiatan ini menjadi sorotan dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan memerangi dampak perubahan iklim di Karawang.
Komandan Menlapur Kostrad, Kolonel Infanteri Rudianto, dalam sambutannya menyoroti vitalnya menjaga area hutan seluas 1.300 hektar di bawah pengawasannya. "Wilayah hutan ini masih menjadi habitat bagi hewan buas seperti macan dan kera. Dengan menanam tanaman buah-buahan, kami berharap dapat mencegah hewan-hewan tersebut masuk ke permukiman warga," ujar Kolonel Rudianto.
Ia juga memperkenalkan program "Keluarga Asuh Pohon" yang memungkinkan masyarakat tanpa lahan untuk turut serta dalam penghijauan, serta program pembinaan bagi siswa SMP dan SMA untuk membentuk generasi muda yang peduli lingkungan. Kolonel Rudianto menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian Telaga Desa KIIC terhadap lingkungan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Bambang Soegeng, perwakilan manajemen KIIC, mengucapkan terima kasih kepada Muspida Kabupaten Karawang, Komandan Resimen Latihan Tempur Kostrad, perwakilan DLH Karawang, ADM Perhutani KPH Purwakarta, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Wilayah 2 Provinsi Purwakarta, Camat Tegalwaru, Kepala UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Tegalwaru, Kepala Desa Mekarbuana, Kapolsek, perwakilan 45 perusahaan, anggota Telaga Desa, aparat desa, tokoh masyarakat, rekan pers, dan LSM pemerhati lingkungan.
Bambang Sugeng menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan penghijauan dan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025. "PT Maliki Permata Indah Real Estate bersama Telaga Desa KIIC berkomitmen penuh dalam pelestarian lingkungan, khususnya di Kabupaten Karawang," tuturnya.
Total seribu bibit pohon ditanam, terdiri dari 300 pohon buah produktif seperti nangka, matoa, jambu air, lengkeng, mangga, jambu kristal, alpukat, dan rambutan. Tak hanya itu, 550 tanaman penghijauan seperti salam, merbau, kentang, dan kosambi turut ditanam, ditambah 150 pohon Ketapang Kencana sumbangan dari PT Toyota Boshoku.
"Upaya ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan hidup, mencegah polusi udara, kekeringan, erosi, dan menjadi sumber resapan air, khususnya di wilayah Sanggabuana," tambah Bambang. Ia juga menyoroti pentingnya mengurangi efek pemanasan global dan mengembalikan fungsi hutan sebagai sumber air.
Bambang Sugeng memaparkan data impresif mengenai kontribusi Telaga Desa KIIC. Sepanjang Januari hingga Desember 2024, Telaga Desa telah memproduksi sekitar 6.385 bibit pohon, 7.050 bibit ikan, dan 33,24 ton pupuk kompos. Selain itu, mereka juga memproduksi minyak kayu putih sendiri. Total distribusi Telaga Desa mencapai 62.264 bibit pohon, 6.980 bibit ikan lele, 33,8 ton pupuk kompos, dan 218 botol minyak kayu putih.
"Kami, bersama perusahaan-perusahaan di KIIC dan asosiasi, memiliki komitmen berkelanjutan terhadap masyarakat sekitar melalui program CSR," tegas Bambang. Program-program tersebut meliputi:
Pendidikan: Beasiswa bagi 240 siswa SMP dan SMA di desa sekitar kawasan KIIC, bantuan peralatan sekolah, mebel, pelatihan, dan bimbingan belajar di 331 sekolah di Karawang, serta partisipasi dalam kegiatan olahraga dan pendidikan.
Kebersihan dan Kesehatan.
Ekonomi Masyarakat.
Sosial dan Kemasyarakatan.
Pertanian dan Pelestarian Lingkungan: Melalui Telaga Desa Agro Enviro Education.
Bambang berharap pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh subur, menghasilkan buah berkualitas, dan mencegah kekeringan serta erosi di wilayah pegunungan. "Semoga ini menjadi kawasan ruang terbuka hijau dan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar," tutupnya.
Welly, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, yang mewakili Kepala Dinas, menyampaikan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 mengusung tema "Nantikan Polusi Plastik."
"Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan sekadar seremonial, namun momentum penting untuk merefleksikan komitmen kita dalam menjaga bumi," kata Welly. "Tema tahun ini menjadi peringatan keras bahwa polusi plastik adalah ancaman nyata yang merusak ekosistem." Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendorong inovasi daur ulang, meningkatkan kesadaran melalui edukasi lingkungan, dan mendukung regulasi pengelolaan sampah berkelanjutan. Pemerintah daerah Karawang memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Telaga Desa.
Setelah rangkaian sambutan yang menginspirasi, acara Telaga Desa KIIC di Menlapur Kostrad Sanggabuana memasuki babak paling krusial: penyerahan pohon secara simbolis, dilanjutkan dengan penanaman ribuan bibit di sekitar area, serta pelepasan 150 burung ke alam bebas. Momen ini menjadi puncak dari komitmen nyata Telaga Desa KIIC dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan lestari di Karawang.
Suasana khidmat menyelimuti area penanaman saat perwakilan dari Telaga Desa KIIC, Kodam III Siliwangi (Menlapur Kostrad), Pemerintah Kabupaten Karawang, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan perusahaan secara bergiliran menerima bibit pohon secara simbolis. Penyerahan ini bukan sekadar formalitas, melainkan representasi dari kolaborasi berbagai pihak yang bersatu padu demi satu tujuan: menjaga kelestarian alam.
Tak lama setelah penyerahan simbolis, ratusan peserta, mulai dari anggota TNI, perwakilan perusahaan, hingga relawan dan masyarakat sekitar, bergerak serentak menuju area penanaman. Dengan semangat gotong royong, mereka menancapkan bibit-bibit pohon pilihan – mulai dari buah-buahan produktif seperti nangka dan matoa, hingga pohon peneduh seperti salam dan merbau – ke tanah. Setiap galian dan penanaman adalah investasi untuk masa depan, harapan akan udara yang lebih bersih, sumber air yang melimpah, dan ekosistem yang seimbang.
Bersamaan dengan kegiatan penanaman, momen haru terjadi ketika 150 ekor burung dilepaskan dari sangkar. Kepakan sayap mereka yang melesat bebas ke angkasa menjadi simbol kebebasan dan harapan akan kembalinya keseimbangan alam. Pelepasan burung ini bukan hanya tontonan menarik, melainkan juga indikator penting bahwa lingkungan di sekitar Menlapur Kostrad Sanggabuana dinilai cukup aman dan mendukung bagi kehidupan satwa liar.
"Kami berharap burung-burung ini dapat berkembang biak dan menjadi bagian dari ekosistem di sini, sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati," ungkap salah seorang panitia dengan wajah semringah.
Aksi penanaman dan pelepasan burung ini menjadi bukti nyata bahwa Telaga Desa KIIC tidak hanya berhenti pada wacana, melainkan bertransformasi menjadi kekuatan pendorong perubahan positif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Telaga Desa KIIC terus mengukuhkan perannya sebagai garda terdepan dalam upaya pelestarian lingkungan, membuka jalan bagi Karawang yang lebih hijau, asri, dan berkelanjutan.
Penulis : Kinah